Monumen Lokomotif, Jejak Romusha di Pekanbaru Riau
monumen lokomotif atau tugu pahlawan kerja. Lokasinya berada di komplek Taman Makam Pahlawan Kerja , Jalan Kharuddin Nasution
Penulis: Aan Ramdani | Editor: Ahmad Nurrosikin
Monumen Lokomotif, Jejak Romusha di Pekanbaru Riau
TRIBUNPEKANBARUWIKI.COM - Indonesia sebagai negara yang pernah dijajah menorehkan banyak cerita yang akan terus diwariskan kepada anak cucu bangsa ini.
Berbagai macam kisah masa lalu kini menjadi kenangan yang dicatat oleh sejarah yang tidak boleh dilupakan.
Perjuangan para pejuang adalah salah satunya yang tak boleh dilupakan. di Kota Pekanbaru tidak hanya meninggalkan cerita, masih banyak saksi bisu keganasan para penjajah yang bisa ditemukan dan kita saksikan.
Satu diantaranya adalah monumen lokomotif atau tugu pahlawan kerja. Lokasinya berada di komplek Taman Makam Pahlawan Kerja , Jalan Kharuddin Nasution, Kecamatan Bukitraya Kota Pekanbaru.
Tugu pahlawan kerja ini di tandatangani oleh Gubernur Riau HR Soebrantas Siswanto, 10 November 1978.

Kemudian Lokomotif berwarna hitam dengan panjang kira-kira 10 meter yang berdekatan dengan tugu tampak masih berdiri kokoh meskipun tidak bisa difungskikan lagi.
Monumen ini diresmikan oleh Pemerintah tahun 1956. Selain terdapat lokomotif di monumen tersebut juga terdapat gambar atau relif yang menceritakan pribumi serta tahanan perang yang sedang bekerja secara paksa di zaman penjajahan Jepang atau yang dikenal dengan sebutan Romusha.
Lokomotif yang menjadi saksi bisu sejarah di Kota Pekanbaru atau Provinsi Riau ini tidak hanya ada satu, namun ada beberapa lokomotif lainya yang tidak terawat sama sekali.
Satu di antaranya yang pernah dikunjungi tribunpekanbaruwiki.com terletak di dapur rumah salah seorang warga di Jalan Tanjung Medang Kecamatan Lima Puluh Kota Pekanbaru, kondisinya sudah tidak utuh lagi.
Kemudian ada juga lokomotif yang terletak di kawasan kebun karet milik masyarakat di Kecamatan Kampar Kiri Kabupaten Kampar.

Sementara itu di Monumen Lokomotif yang terletak di Jalan Kaharuddin Nasution tersebut tampak ukiran peta sederhana perlintasan rel kereta api di Provinsi Riau.
Mulai dari Kota Pekanbaru, Sungai Pagar Kampar, Kabupaten Kuantan Sengingi, Logas Kecamatan Sengingi, Muaro Si Junjung, Muaro Kalabah, Solok, Padang Panjang dan Padang.
Pemandu Wisata sekaligus pemerhati sejarah , Iwan Syawal beberapa waktu lalu pernah berbincang tentang sejarah rel kereta api di Bumi Lancang Kuning.
Menurutnya banyak pekerja baik pribumi ataupun tawanan perang yang meninggal akibat proyek pembangunan rel kereta api oleh Jepang ini.
"Tadinya pemerintahan Belanda yang lebih awal mau melakukan pembangunan jalur kereta api yang menghubungkan pantai barat hingga pantai timur Sumatera," jelas Iwan.
Namun karena beberapa faktor dan alasan pemerintah Belanda kala itu tidak melanjutkanya.
Salah satu alasanya adalah untuk membangun rel kereta api dari Pekanbaru - Muaro membutuhkan banyak biaya.
• Museum Sang Nila Utama Pekanbaru
• 5 Benda Unik di Museum Sang Nila Utama Pekanbaru
"Setelah Perusahaan Negara Kereta Api Hindia Belanda Nederlands Indische Staatsspoorwegen (NIS) melakukan penjajakan kemudian rencana pembangunan rel kereta api ini ditunda. Karena biayanya besar, banyak jembatan dan terowongan yang harus dibangun. Secara hitungan ekonominya tidak sebanding. Makanya tidak jadi dibangun oleh Belanda," paparnya.
Sebelumnya Belanda telah berhasil membangun rel kereta api di tanah Minang Kabau, Sumatra Barat yang berakhir di Pelabuhan Teluk Bayur yang dulunya bernama Emmahaven guna mengangkut hasil batu bara.
Kemudian saat pemerintahan Belanda jatung ke tangan Jepang pada tahun 1942, peta perencanaan pembangunan rel kereta api ini dilanjutkan oleh Jepang dengan mempekerjakan secara paksa pribumi dari pulau jawa dan tawanan perang.
Dalam pembangunan tersebut banyak pribumi yang mengorbankan nyawa dan tidak sedikit yang tewas.
Untuk mengenang para pahlawan tersebut dibangunlah monumen lokomotif yang berada di Jalan Kaharuddin Nasution tersebut dengan nama tugu lokomotif atau pahlawan kerja.
--
(AAN RAMDANI/TRIBUNPEKANBARUWIKI.COM)
Kasus Covid-19 di Riau Bertamabah 15 Kasus |
![]() |
---|
Main Inline Skate Jaga Kebugaran Tubuh dan Atasi Masalah Susah Tidur |
![]() |
---|
Wisata Bukit Condong di Inhil Riau Menyuguhkan Keindahan Sunrise dan Sunset |
![]() |
---|
Dua Pemuda Riau Manfaatkan AC Jadi Pemanas Air |
![]() |
---|
Update Kasus Covid-19 di Riau 28 September 2021, Bertambah 89 Kasus |
![]() |
---|
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!